PAGLIACCI : BADUT YANG DEPRESI
PAGLIACCI : BADUT YANG DEPRESI
Oleh : Dimas Fiqih Nugraha
Seorang
laki-laki tua yang sendirian mengalami sakit depresi yang tidak berhenti-henti
setiap harinya, dia selalu menangis hingga membuatnya tertawa dan tersedak oleh
air matanya sendiri. Suatu hari ia pergi ke sebuah rumah sakit tua yang berada
di kotanya yang kelam dan miskin terisi oleh mafia dan koruptor serta kejahatan
orang-orang yang terpaksa hidup disana, ia pergi menggunakan mobilnya dan
melewati perjalanan yang membosankan, tidak ada kejadian yang menarik, hanya
ada orang-orang yang saling membunuh setiap harinya.
Setibanya di rumah sakit tua ia menebar
sedikit senyum seolah mengharapkan dokter bisa menyembuhkan depresinya, ia
memasuki pintu rumah sakit disana, disambut oleh orang-orang sakit yang juga
mengharapkan kesembuhan dari para dokter disana, ia mendekati meja resepsi dan
menyampaikan keluhannya serta mengisi keterangan yang diperlukan dan bertemu
dengan dokter yang ia akan temui, ia mulai menaiki tangga dan melihat ada
seorang pemuda yang tangannya putus dan lehernya patah, entah apa penyebabnya,
tapi sang laki-laki tua hanya tersenyum dan melambaikan tangannya ke pemuda
itu.
Sesampainya
di lantai tempat ia bertemu dengan sang dokter, si laki-laki tua membuka pintu
dan melihat sang dokter yang sedang merapihkan meja kerjanya, terlihat ruangan
yang sepi dan agak gelap dikarenakan kurangnya perhatian ekonomi dari
pemerintah terhadap rumah sakit tersebut, Nampak beberapa pajangan di dinding
ruangan Sang Dokter seperti sertifikat profesi, foto istri dan anak-anaknya,
dan beberapa anatomi tubuh manusia, Sang dokter pun melihat laki-laki tua itu
dan menanyakan keluhannya walaupun, sang Dokter sudah mengetahui apa yang telah
dialami laki-laki tua itu, terlihat dari wajah lesu, lelah dan suram di raut
mukanya, laki-laki tua itu hanya berkata bahwa ia depresi berat, susah baginya
untuk merasakan sedikitpun bahagia, lalu apa yang terjadi ialah sang dokter
hanya tersenyum dan berkata;
"Di
gedung teather dekat Boulevard ada seorang badut yang sering mementaskan
aksinya yang sangat menghibur dan membuat orang-orang disana tertawa hingga tak
bisa berkata, nama Badut itu Pagliacci, saya seharusnya melihat pementasannya
hari ini, saya sangat suka menontonnya, tapi entah mengapa pementasannya batal
karena pihak acara berkata sang badut sedang libur untuk sementara, oh ya boleh
saya lihat surat keterangannya pak?".
Si laki-laki tua hanya bisa menghela
nafas seolah pupus harapannya untuk bisa
bahagia dan lepas dari depresinya lalu mengorek-ngorek kantung celananya seraya
menyerahkan surat keterangan tersebut, saat sang Dokter melihat nama si
laki-laki tua itu, sekejap kemudian terdengar suara tembakan dihadapannya dan
terlihat si laki-laki tua telah mati menembakan kepalanya sendiri.
Sang
Dokter pun membisu seribu kata, wajahnya berlumuran darah seperti terkena cat
merah yang tumpah dihadapannya, ruang yang sangat sepi, asap senjata api yang
mengebul dan perlahan menghilang begitu saja, Sang Dokter bingung karena orang
yang selama ini ia ketahui sebagai Penghibur orang banyak dikala kesedihan
melanda mereka setiap harinya, ternyata tidak bisa menghibur dirinya sendiri.
Sang Dokter juga terkejut, mengapa Pagliacci harus menembakkan kepalanya
sendiri dan mati.
Ia
lalu menghubungi para perawat dan tukang pembersih agar segera mengurusi mayat
Pagliacci dan membersihkan ruangan yang penuh darah bermuncratan dimana-mana,
Sang Dokter beranjak dari kursinya dan mengambil kain putih yang ada di lemari
dan menutupi mayat Pagliacci yang wajahnya hancur tak berbentuk lagi. Para
perawat dan tukang pembersih tiba dan langsung mengerjakan apa yang telah
diperintahkan Sang Dokter, salah satu perawat menanyakan apa yang telah terjadi
di ruangan itu, tetapi tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Sang
Dokter, ia hanya menunjuk sebuah pistol yang digenggam oleh Pagliacci, Perawat
itu mengerti dan tak ingin banyak bertanya lagi, mereka semua yang bekerja akhirnya selesai
mengurusi mayat Pagliacci dan membersihkan ruangan Sang Dokter, tetapi sebelum
semuanya pergi, Sang Dokter memberitahu mereka agar tidak menyebarkan kejadian
ini.
Sang
Dokter tak ingin orang-orang diluar sana merasakan sedih karena tak dapat
melihat lagi aksi Pagliacci yang menghibur walau dibayar seikhlasnya sekalipun,
dan alasan ialah, Sang Dokter takut apa yang media katakan ialah Pagliacci
dibunuh oleh Sang Dokter itu sendiri, padahal keyataannya tidak, setelah semua
mengerti apa yang telah dikatakan Sang Dokter, mereka pergi meninggalkan
ruangannya.
Kini
ruangan itu sepi tanpa sedikitpun suara yang mengganggu, Sang Dokter
terus-terusan gelisah, apa yang telah terjadi tak membuatnya habis fikir, ia
merasa bersalah, sangat bersalah karena secara tidak langsung telah membunuh
Pagliacci, walaupun diketahui bahwa Pagliacci-lah yang membunuh diri-nya
sendiri, berlarut-larut ia berfikir bagaimana caranya agar warga di kotanya
tidak merasa kehilangan Sang Badut yang telah beraksi selama 40 tahun lamanya,
sedari kecil Sang Dokter telah menonton aksi Pagliacci yang sangat menghibur
warga kotanya, tidak mudah bagi orang-orang di kotanya untuk bisa tertawa lepas
dan tidak merasakan gelisah akibat kekelaman dan kekejaman para kriminal di
kotanya itu, tapi tanpa Sang Dokter ketahui, bahwa Pagliacci lah yang selama
ini merasakan gelisah dan depresi, saat Pagliacci tampil, tidak ada raut wajah
seseorang yang merasakan itu wajahnya, Pagliacci sangat professional, hampir
semua warga kota mengenali wajah badutnya, tapi tak seorangpun tahu wajah asli
Pagliacci tanpa make-up bak seorang badut.
5
jam telah berlalu, kini malam tiba dan Sang Dokter pergi pulang setelah apa
yang telah terjadi sebelumnya, Sang Dokter pergi beranjak meninggalkan
ruangannya yang sunyi sepi, dan menuruni anak tangga, dan membuka pintu keluar
menuju mobilnya yang tidak disangka terdapat coretan “PEMBUNUH” di mobilnya, ia
terkejut siapa yang memberi tahu kabar ini, padahal Para Perawat dan Tukang
Pembersih sudah mengetahui bahwa Pagliacci menembakkan dirinya sendiri, Sang
Dokter pun tidak perduli lagi dengan hal itu, ia sangat lelah dan tak mau
mengurusi orang-orang yang iseng merusak mobilnya, fikirnya mungkin para
kriminal melakukan hal itu karena banyak oknum-oknum Dokter yang membunuh para
pasiennnya karena sudah tidak bisa disembuhkan.
Sang
Dokter kini mengemudikan mobilnya menuju rumahnya melewati jalanan Kota yang
gelap dan suram, taka da penerangan kecuali cahaya yang terpancar dari lampu
mobilnya, terlihat para kriminal yang menatap ke arahnya, Sang Dokter tak
perduli dan terus melaju kencang meninggalkan mereka, tibalah Sang Dokter
sampai rumahnya yang megah, ia disambut senyum hangat oleh istri dan putrinya
yang cantik, tetapi raut wajah Sang Dokter tidak menunjukkan hal yang sama, ia
hanya berkata kepada mereka bahwa ia telah memiliki hari yang sangat buruk dan
tidak ingin terus mengingatnya, kemudian istrinya membawa masuknya kedalam dan
menyuruhnya untuk beristirahat sementara putrinya pergi menuju kamarnya. Sang
Dokter tak ingin banyak berkata malam itu, ia pergi mandi membersihkan dirinya,
mengganti pakaiannya dan lekas tidur sementara istrinya memeluknya malam itu.
Pagi
hari tiba, Sang Dokter terbangun dari tidurnya, istirnya telah bangun lebih
dulu untuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya, ia berdiri dan menuju kamar
mandi untuk menggosok gigi didepan sebuah carmin, ketika Sang Dokter menatap
kearah cermin sekilas wajah badut Pagliacci menggantikan wajah Sang Dokter kala
itu, hanya sekilas, terasa cepat hingga membuat Sang Dokter terkejut dan terjatuh
ke lantai, istrinya pun berlari menuju kamar mandi dan membantu Sang Dokter dan
menanyakan apa yang terjadi, tetapi Sang Dokter hanya tersenyum seakan tidak
terjadi apa-apa sebelumnya, kemudian mereka menuju meja makan dan menemui putri
mereka yang sedari tadi telah duduk bersamaan dengan sarapan yang terlihat
lezat dan siap untuk disantap, Sang Dokter dan istrinya kemudian duduk dan
memulai hari yang baru, tetapi tak ada satu omongan pun yang keluar dari mulut
mereka, semua terdiam dan membisu, tiba-tiba putri mereka berkata
“Ada apa dengan
wajahmu Ayah?”, Sang Dokter bingung apa maksud Putrinya ini dan membalas
“Tidak ada apa
apa nak, ayah hanya lelah setelah kemarin bekerja, kamu makan saja sarapannya
ya cantik” jawab Sang Dokter dengan nada halus
“Tidak Ayah,
hidungmu memerah dan bengkak seperti badut hahaha” balas putrinya dengan
sedikit tawa kecil.
Perkataan Putrinya membuat Sang
Dokter heran dan sangat bingung, lalu ia melihat kaca di jam dinding yang
memantulkan refleksi wajahnya dan benar saja, hidungnya memerah dan bengkak
layaknya badut, tetapi Istrinya berkata
lain, Sang Dokter baik-baik saja, hidungnya tidak apa-apa dan normal seperti
biasanya. Sang Dokter pun merenung dan memutuskan untuk cuti dari pekerjaannya
untuk menenangkan dirinya, ia beranjak dari meja makan dan menuju ruang tamu
untuk melihat acara televise yang sedang tayang, ia banyak mengganti saluran TV
dan munculah saluran berita yang memberitakan tentang Pagliacci yang tidak
tampil selama sebulan lebih, padahal baru seminggu yang lalu Sang Dokter
melihat pertunjukkannya bersama keluarganya, dan baru kemarin Pagliacci menemui
sekaligus pergi untuk selamanya, lalu apa yang telah terjadi, berita itu
membuatnya tambah pusing dipenuhi seribu pertanyaan yang berputar-putar di kepalanya,
kemudian Sang Dokter mematikan Televisi tersebut dan menuju kulkas untuk
mengambil sebotol beer yang diharapkan dapat mengurangi sedikit beban
fikirannya yang terus mengganggunya dari hari kemarin.
2 Minggu telah berlalu…
Tetapi
Pagliacci masih terus menghantui fikirannya, kemanapun Sang Dokter pergi, ia
selalu ada didalam fikirannya, bahkan saat tidur pun Sang Dokter sering
bermimpi buruk tentang Pagliacci dan membawanya pada mimpi dimana ia menemui
seorang pasien yang menderati depresi seperti apa yang Pagliacci derita semasa
hidupnya, bedanya ialah pasien ini seorang Polisi yang depresi karena tidak
bisa melumpuhkan para kriminal di kotanya. Tetapi Sang Dokter terus melihat
bayangan Pagliacci pada pasien ini, lalu Sang Dokter hanya berkata satu hal “Pulanglah,
temui keluargamu dan tinggalkan kota ini sekarang juga, dan jangan pernah
kembali”, tanpa berfikir panjang kemudian pasien itu pergi meninggalkannya.
Sang
Dokter terbangun dari mimpinya, dan mulai bekerja seperti biasanya, ia pergi
menuju mobilnya yang ternyata sudah bagus lagi, tanpa coretan, karena sang
Istri telah membawa mobilnya menuju bengkel dan diperbaiki, disisi lain,
istrinya merupakan seorang guru di sekolah putrinya, jadi Sang Dokter telah
ditinggal pergi oleh mereka, kemudian tak lama Sang Dokter mulai menyalakan
mobilnya dan pergi menuju tempat kerjanya yaitu Rumah Sakit St Constantine,
rumah sakit yang menjadi tempat dimana Pagliacci terakhir kali hidup, di
sepanjang perjalanan kalau pagi hari biasanya baik-baik saja, jalanan begitu
sepi dari para kriminal, mereka biasa beraksi pada malam hari, tak lama
kemudian…
Duuuaaaaar……..
Sang Dokter tidak sengaja menabrak
sebuah Truk Sampah yang tiba-tiba memotong jalanan yang begitu sepi, mobilnya
hancur di bagian depan, Sang Dokter kemudian dikerumuni oleh orang-orang tak
dikenal, sepertinya mereka adalah para kriminal yang biasa beraksi di malam
hari, Sang Dokter yang wajahnya berdarah-darah dan pingsan dibawa pergi oleh
mereka menuju Teather Boulevard, disana telah ramai orang-orang yang protes
berdemonstrasi mengenai hilangnya Pagliacci, Sang Dokter dibawa kea rah
backstage panggung, para kriminal lalu mendandani Sang Dokter itu persis
seperti Pagliacci, kala itu Sang Dokter masih pingsan dan darahnya tidak
dibersihkan oleh para kriminal, melainka mereka menjadikan darah itu sebagai
motif di kostum badut yang diberikan oleh mereka, Sang Dokter didudukkan
disebuah kursi roda dan dibawa menuju panggung oleh kriminal yang memakai
kostum seperti badut yang seragam, lain dari rupa badut yang dimiliki oleh
Pagliacci dan Sang Dokter, terlihat disana banyak orang-orang yang berteriakan
karena telah menunggu Pagliacci alias Sang Dokter untuk tampil, ketika Sang
Dokter muncul dari balik tirai dengan posisi pingsan dan duduk di kursi roda,
para penonton membisu melihat Pagliacci yang tediam di kursi roda, pikir mereka
mungkin Pagliacci ini sedang menunjukkan salah satu aksinya yang berbeda dari
biasanya, Sang Dokter mulai sadar dan menggerakan jari-jarinya, para penonton
kemudian tertawa kecil, kemudian Sang Dokter membuka mata dan terkejut sampai
terjengkang dari kursi roda, para penonton pun tertawa keras dan memberikan
tepuk tangan untuk aksi pembukaan Sang Dokter ini, Ia lalu berdiri perlahan
sambil melihat sekelilingnya terutama para penonton dihadapannya, Ia masih
kebingungan dan merasakan sakit akibat kecelakaan yang baru saja ia alami tadi,
tiba-tiba salah satu penonton meriakkan ucapan untuk meminta Pagliacci Palsu
ini untuk membuat penonton terhibur, kemudian Sang Dokter mulai bergerak kearah
standing mic untuk mengucapkan sesuatu kepada para penonton.
“Saya tidak tau
apa yang telah terjadi dengan saya, yang jelas kepala saya sangat sakit akibat
jatuh dari kursi roda tersebut dan membuat saya ingin tidur berhari-hari”
Perkataan Sang Dokter tersebut
mengundang gelak tawa penonton yang tadi terdiam sejenak menjadi tertawa
terbahak-bahak, Lalu para kriminal mendorong sebuah ranjang menuju panggung,
salah satu kriminal menyentuh pundak Sang Dokter dan memberi silahkan untuk
tidur di ranjang kepadanya, dan tanpa berpikir panjang, Sang Dokter beranjak ke
ranjang yang telah disediakan tadi dan tidur. Para penonton pun tertawa karena tidak
disangka bahwa Pagliacci Palsu ini benar-benar tidur diatas panggung sampai 10
menit lamanya, selama itu para penonton hanya memandangi Sang Dokter yang
tertidur di ranjang sampai kemudian ia bangun lagi dan menggeleng-gelengkan
kepalanya seperti orang yang tak bisa tertidur nyenyak, para penonton kemudian
tertawa, salah satu penonton meminta Pagliacci Palsu ini untuk menunjukkan aksi
yang lebih baik lagi, kemudian 4 orang kriminal menjatuhkan Sang Dokter
perlahan ke lantai panggung dan mengikat Sang Dokter hingga ia hanya bisa
bergerak seperti ulat, mulutnya ditutupi lakban agar tak bisa berkata, kemudian
Sang Dokter menggerakan badannya menuju kearah balik panggung seperti ulat yang
bergerak diatas daun, para penonton tertawa sangat kencang dengan aksi
Pagliacci Palsu ini, padahal aksi Sang Dokter ini bukanlah kejadian yang
direncanakan olehnya, saat itu ia memang ingin kabur dari panggung dengan
keadaan yang terikat seperti itu, walaupun aksinya tersebut justru malah
membuat para penonton semakin tertawa keras, ketika Sang Dokter sampai dekat
tirai, para kriminal kemudian menggotong Sang Dokter dan membawanya lagi ke
tengah panggung dan melepaskan tali-talinya.
Kembalilah Pagliacci Palsu ini
seperti keadaan semula, tidak terikat dan dapat berdiri lagi, ia kemudian
bergegas ke arah mic untuk berbicara, tiba-tiba salah satu penonton beranjak
dari tempat duduknya dan menghampiri Sang Dokter, ia kemudian mendekatinya dan
berbisik dan berkata sesuatu kepadanya
“Jika kau tidak
bisa melupakannya, maka engkau harus menggantikannya, atau (sambil mengeluarkan
sebuah pistol dan diberikan ke tangan Sang Dokter) kau bisa menemuinya sekarang
juga”
Perkataan itu
sontak membuat penonton terdiam dan mengira hal itu juga salah satu aksi
Pagliacci Palsu, kemudian penonton tersebut pergi dan kembali menuju tempat
duduknya dan memantau apa yang akan Sang Dokter lakukan kemudian, lalu Sang
Dokter teridiam berfikir sejenak sambil menatap pistol yang berada di
genggamannya, Para penonton juga ikut terdiam sambil memerhatikan Sang Dokter
dengan raut wajah ketakutan akan aksi yang dilakukan Pagliacci Palsu tersebut,
kemudian Sang Dokter mengarahkan pistol itu ke dalam mulutnya dan tidak
disangka ia memberikan gerakan mulut seperti orang yang sedang mengigit
makanan, dan berkata
“Ahh makanan apa
ini, kok keras sekali, aku sangat lapar (sambil menatap penonton yang
memberikan pistol tadi kepadanya) tidakkah kamu punya makanan yang lebih baik
lagi untuk kumakan, yang benar saja kawan, benda ini keras sekali, gigiku akan
seperti orang tua disebelahmu jika tetap kupaksakan memakan benda ini”.
Suasana yang tadi sepi sunyi
kemudian penuh suara tawa yang diberikan para penonton setelah mendengar ucapan
Sang Dokter, Para penonton belum pernah melihat aksi Pagliacci yang sangat
berbeda dari sebelumnya, seakan-akan terasa seperti Pagliacci yang baru, lalu
para kriminal keluar dari balik tirai dan para penonton memberikan tepuk tangan
yang meriah karena para kriminal yang memberikan aba-aba seperti mengakhiri
acara, sementara Sang Dokter tersenyum, digeotonglah ia oleh para kriminal kembali
menuju balik panggung.
Di balik panggung para kriminal
memberikan jabatan tangan kepada Sang Dokter dan berterima kasih kepadanya,
meskipun masih dalam kebingungan, Sang Dokter hanya bertanya mengapa mereka
melakukan hal itu kepadanya, kemudian para kriminal memberikan jawaban agar
kota ini dapat kembali dihiasi tawa meskipun diselimuti oleh kekelaman dan
kejahatan yang terjadi setiap harinya, lalu Sang Dokter siap menggantikan
Pagliacci dan mulai esok dan seterausnya ia akan menampilkan pertunjukkan di
teather Boulevard.
Pada
akhirnya Pagliacci Baru ini alias Sang Dokter menjalani kehidupan dibawah
tekanan meskipun harus siap untuk menghibur banyak orang hingga membuatnya
depresi walau sampai masa tuanya….
SELESAI..
Komentar
Posting Komentar