MALAM JAKARTA
Malam Jakarta, malam bercerita tentang sekumpulan aktivitas di sebuah jalan tentang kesenjangan dalam keberagaman.
Malam
tanpa bulan yang tak terlihat hari itu, dengan bintang yang tak cukup terang
untuk dapat dipandang dengan mata telanjang, orang-orang di sudut jalanan mulai
berkeliaran, ada yang mencari makan dengan uang ditangan, ada yang mencari uang
dengan menjual makanan dipinggir jalan, ada pula sang pengamen jalan yang
menyanyikan lagu dengan lantang diiringi gitarnya yang sumbang, dan tak absen
pula wanita malam yang menunggu didepan gang dengan tubuhnya yang menggiurkan.
Beramai-ramai
atau sendiri, para pemuda pemudi menyusuri tempat kopi tuk memulai perbincangan
duniawi, peluit sang juru parkir mulai berbunyi kala motor dan mobil mulai
mendekat, seorang bapak tua melintas dengan gerobak rongsoknya yang berkarat, jangankan untuk berhenti sekadar ngopi, makanan saja
tak cukup untuk dibeli jika tak ada rongsok untuk dipilah-pilih.
Jakarta
memang penuh dengan cerita, cerita yang tak cukup ditulis dengan kata-kata,
semuanya hanya menjadi momen semata-mata, kesenjangan antara si kaya dan si
jelata tidak menjadi masalah bila keduanya dapat tertawa tanpa perlu berpikir
esok hari harus makan apa.
Komentar
Posting Komentar